Kamis, 27 Januari 2011

SIAPAKAH MANUSIA ITU ?

SIAPAKAH MANUSIA ITU ? (Kej.1:26-31)
Siapakah manusia itu ? Ada yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling cerdas. Ada lagi yang mengatakan manusia adalah makhluk social, artinya tidak bisa hidup terisolasi. Yang lain lagi mengatakan manusia adalah binatang yang paling cerdas. Pernyataan-pernyataan ini tadi perlu mendapat kajian berdasarkan Alkitab. Siapakah manusia itu ? Untuk mendapatkan jawaban yang tidak bertentangan memang harus kembali melihat kepada Alkitab.
Apabila diperhatikan ayat demi ayat dari nats diatas maka ada beberapa pernyataan penting yang menjadi acuan. Pertama Alkitab menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah(Kej.1:26-31) . Artinya tanpa penciptaan Allah tidak mungkin ada manusia. Penciptaan manusia bahkan ada dalam perencanaan Allah. Allah tidak asal menciptakan tetapi ada dalam perencanaan. Manusia juga diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Hal ini bukan secara fisik melainkan menunjuk kepada karakter atau sifat Allah. Jadi di dalam diri manusia ada sifat-sifat Allah. Kedua Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk berkembang biak(Kej.1:27) Dalam hal ini kekuatan, penampilan, fisik dan cara kerja juga berbeda antara laki-laki dan perempuan. Jadi dalam hal ini tidak ada yang namanya banci atau bencong. Ketiga Alkitab juga menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang diberikan kekuasaan oleh Allah atas seluruh ciptaan-Nya(1:28). Manusia harus menata,mengelola dan memanfaatkan seluruh ciptaan Allah secara bertanggungjawab. Keempat, Alkitab juga menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang diperintahkan untuk berketurunan(Kej.1:28). Artinya manusia diperkenankan untuk melahirkan anak dan menyebar keseluruh penjuru bumi.
Jadi pernyataan Alkitab sangat jelas tentang siapakah manusia itu. Kita tidak perlu mencari pernyataan dari filsafat atau ilmu-ilmu lainnya. Untuk itu sudah saatnya pernyataan Alkitab tentang manusia seharusnya diajarkan kepada siapa saja terutama kepada anak-anak. Dan tanggungjawab ini ada pada orang tua, guru baik disekolah maupun digereja.
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA (Kej.2:15)
Tidak sedikit orang hidup yang tidak tahu akan tujuan dari keberadaannya hidup di dunia ini. Mereka yang tidak tahu seringkali hidup hanya untuk dirinya sendiri(egosentris), hidup tanpa makna, hidup dengan Narkoba dan lain sebagainya. Mereka yang seperti itu tidak mengetahui betapa Allah memiliki rencana di dalam kehidupan mereka. Mereka perlu dituntun untuk mengetahui Tujuan penciptaan mereka berdasarkan Alkitab.
Apa yang dinyatakan Alkitab tentang tujuan penciptaan manusia? Paling tidak ada tiga tujuan. Pertama manusia diciptakan untuk mengusahakan-memelihara(mengerjakan) apa yang ada di Taman Eden (Kej.2:15). Allah tidak menciptakan manusia untuk berpangku tangan alias bermalas-malasan. Allah memberikan kepercayaan untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut. Dalam hal ini Allah memberikan tanggungjawab kepada manusia yang disebut tanggungjawab budaya. Kedua adalah supaya manusia memuliakan Allah (Yes.43:7). Hidup manusia bukan untuk yang cemar-najis. Hidupnya adalah bagi kemulian Allah dalam segala aspek, mulai dari apa yang dipikirkan, diucapkan, dan yang dikerjakan. Ketiga adalah supaya hidup bagi Allah ( Ef.2:15). Hidup manusia bukan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk Iblis. Hidupnya dirancang bagi Allah. Artinya manusia tidak boleh melepaskan dirinya dari persekutuan dengan Allah. Allah menghendaki manusia hidup dan menghidupi hidupnya di dalam Dia. Dengan hidup di dalam Dia, dapat dipastikan ia sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan baik di dalam Tuhan.
Bagaimana dengan kita sekalian? Sudah tahukah kita akan tujuan mengapa Allah menciptakan diri kita. Kalau sudah tahu maka bekerjalah lebih giat, lebih tekun dan tidak lagi membiarkan kehidupan ini terbawa oleh ilah jaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar